Opini Oleh Muhamad Zen
PANGKALPINANG,BABELFAKTA – Sangat-sangat menyedihkan perilaku para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang di tahun terakhir masa tugasnya, hal yang tak patut dan nyaris tanpa nurani sebagai wakil rakyat.
Bukan hanya menciderai etika akan tetapi jauh dari itu tindakan anggota DPRD Pangkalpinang yang dengan sengaja tidak menghadiri Rapat Paripurna ke Kesebelas masa persidangan II tahun 2024 sangat memperihatinkan mengingat jadwal sidang paripurna tersebut pastinya sudah sejak lama diagendakan.
Kursi-kursi ruang sidang paripurna tersebut tampak kosong dan hanya dihadiri oleh 3 (tiga) orang saja dari total 30 (tiga puluh) orang anggota DPRD Kota Pangkalpinang, bahkan pimpinan dewan mengatakan bahwa Ia memaklumi ketidakhadiran para anggota karena lebih kepada kepentingan politis walaupun Ia berharap kedepannya para ketua fraksi diinformasikan bahwa rapat paripurna juga penting untuk dilaksanakan sebaik-baiknya, seperti di lansir dari media Bangkapos.com yang terbit, Senin (15/1/2024).
Bagaimana mungkin wakil-wakil rakyat ini lebih memilih agenda yang lain, kejadian ini benar-benar mengusik moralitas sosial.
Masyarakat sebagai pemilik daulat yang sudah tidak lagi mendapat perhatian dari anggota DPRD Pangkalpinang. Namun yang lebih mirisnya lagi, anehnya para anggota dewan tersebut begitu percaya diri bahwa mereka akan dipilih kembali oleh masyarakat pada Pileg tahun 2024 sekarang ini.
Sebagai insan pers dan juga bagian dari masyarakat Kota Pangkalpinang saya menyerukan kepada seluruh masyarakat Kota Pangkalpinang untuk tidak lagi memberikan mandatnya kepada para anggota dewan banci dan penakut hingga tidak menghadiri sidang paripurna tersebut, hal ini terjadi apakah mereka sudah benar-benar melupakan konstituennya atau kah hal ini adalah kegagalan dari pimpinan DPRD dalam menahkodai rumah rakyat Kota Pangkalpinang? Bisa jadi mangkirnya para anggota dewan di rapat paripurna tersebut dikarenakan pimpinan dewan telah hilang legitimasinya selaku pimpinan hingga agenda resmi pun mereka para anggota dewan berani untuk tidak hadir.
Kalaulah boleh penulis bertutur sedikit ekstrim terkait kinerja anggota DPRD Pangkalpinang. “Sampai saat ini saya pribadi belum pernah melihat atau merasakan adanya produk hukum yang dihasilkan DPRD Kota Pangkalpinang yang telah menghabiskan milyaran uang rakyat.” Tak bosan saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Pangkalpinang untuk memilih wakil rakyat yang benar-benar dapat membawa aspirasi masyarakat.
Tak mungkin memberi nilai atau raport untuk anggota dewan tanpa kinerja, sebagai bagian dari masyarakat Kota Pangkalpinang saya bingung mau kasih nilai berapa yang pantas bagi anggota DPRD Kota Pangkalpinang ini. Karena raport atau nilai walaupun kecil pantas diberikan kepada mereka yang punya minimal kinerja. (MJ01)