H. Firmantasi; Isra’ Mi’raj dan Pola Sorogan Kemenag

PANGKALPINANG,BABELFAKTA – Pada tanggal 27 Rajab 1445 H atau bertepatan dengan 8 Februari 2024 besok, umat Islam di seluruh dunia akan memperingati hari Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW.

Isra’ Mi’raj sendiri merupakan salah satu peristiwa besar yang dialami Nabi Muhammad SAW, yang melakukan perjalanan dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsha, untuk kemudian naik ke Sidratul Muntaha, menerima perintah shalat, langsung dari Allah SWT.

Hal tersebut tentunya menjadi sebuah momen yang sangat istimewa, karena sebelumnya, wahyu untuk nabi selalu disampaikan lewat malaikat Jibril, namun kali ini beliau langsung yang menerima perintah dari Allah tanpa melalui perantara.

Dalam peristiwa tersebut, seperti yang diriwayatkan dalam dalam Kitab al-Isra’ wa al-Mi’raj karya Ibnu Hajar As-Asqalani dan Imam as-Suyuthi sebagaimana diterjemahkan Arya Noor Amarsyah dengan bersandar hadits yang dikeluarkan Imam Muslim dari Hamad ibn Salamah, dari Tsabit al-Banani, dari Anas ibn Malik RA, nabi Muhammad SAW sampai rela bolak-balik menghadap Allah untuk meminta keringanan atas perintah shalat, mulai dari 50 kali sehari semalam, hingga akhirnya menjadi 5 kali sehari semalam.

“Semua perjuangan itu rela dilakukan nabi demi umatnya, dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan mereka,” jelas H. Firmantasi saat dihubungi, pada Rabu (7/2/2024).

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang yang juga sedang menjabat sebagai Plt. Kakanwil Kemenag Babel itu juga menuturkan, spirit kisah Isra’ Mi’raj tersebut juga dapat dimaknai dan diimplementasikan dalam menjalankan pola Sorogan sebagaimana yang digaungkan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dalam Rakernas tahun ini.

Dijelaskannya, sebagaimana yang dikatakan Gus Men (sapaan akrab Menteri Agama RI), pola Sorogan yang diterapkan pada 15 klaster termasuk salah satunya Kantor Wilayah Kemenag tingkat Provinsi, dimana setiap klaster diharuskan menyampaikan rencana program secara Sorogan, langsung dipaparkan dihadapan Menteri Agama, merupakan sebuah langkah yang inovatif.

“Diharapkan melalui melalui presentasi langsung masing-masing klaster, Rakernas dapat menghasilkan rumusan program yang lebih baik dan dapat dilaksanakan,” sambungnya.

Pola sorogan ini juga nantinya dapat diterapkan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maupun pada tingkat Kantor Kemenag Kabupaten/Kota. Dimana para Kabid/Pembimas ataupun Kasi/Penyelenggara dapat menghadap langsung Kepala Kantor untuk menyampaikan rencana program dan kegiatan, untuk kemudian dibahas bersama dan dirumuskan langkah-langkah strategis yang mempermudah dan memberikan manfaat langsung bagi umat dalam pelaksanaannya nanti.

“Pola ini tentunya sejalan dengan semangat Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, dalam memberikan kemudahan bagi kemaslahatan umat,” katanya.

Beliau pun berharap agar momentum peringatan Isra’ Mi’raj ini juga dapat memberikan motivasi bagi seluruh pegawai, khususnya di lingkungan Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bangka Belitung untuk terus memperteguh keimanan dan ketaqwaan, serta tetap berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dan optimal kepada masyarakat. (GV04)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *