Peringatan Hari Raya Magha Puja di Vihara Bangka Dhammaram, Misno, S.Ag., Memaparkan Hal Ini

PANGKALPINANG,BABELFAKTA — Penyelenggara Bimbingan Masyarakat Buddha Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang, Misno, S.Ag., memberikan sambutan dalam acara peringatan hari raya Magha Puja di Vihara Bangka Dhammaram, Minggu (25/2/2024).

Dihadapan seluruh peserta yang hadir Misno memaparkan bahwa Māgha Pūjā merupakan salah satu hari besar terpenting bagi para penganut agama Buddha. Hari raya ini dirayakan pada saat bulan purnama di tiap bulan ketiga kalender Buddha, untuk mengenang suatu peristiwa ketika sang Buddha bertemu dengan 1250 murid pertamanya dan karena untuk mengenang peristiwa tersebut hari raya ini juga disebut sebagai hari raya Sangha.

“Pada hari ini, umat Buddha biasanya pergi ke vihara untuk berbuat kebajikan seperti berderma, bermeditasi, dan mendengarkan dhamma,” jelasnya.

Dipaparkannya pula, kata Māgha berasal dari nama bulan ketiga dalam penanggalan Hindu yang merupakan bulan saat hari raya ini dirayakan. Hari Māgha Pūjā selalu dirayakan tiap hari bulan purnama pada bulan Māgha, tetapi pada saat tahun kabisat, perayaan hari raya ini diundur ketika bulan purnama di bulan keempat penanggalan Buddha.

“Perayaan hari Māgha Pūjā didasari oleh kisah mengenai suatu peristiwa ketika sang Buddha berada dalam sebuah pertemuan dengan 1250 murid yang telah ia tahbiskan secara langsung. Menurut cerita, pertemuan ini terjadi di Rajagaha dan terjadi tepat sepuluh bulan setelah Sang Buddha menggapai pencerahan,” kisahnya.

Selain itu, lanjutnya, diceritakan bahwa pertemuan ini terjadi pada saat siang menjelang sore hari dan pertemuan ini memiliki empat ciri (cāturaṅgasannipāta), yakni:

1. Sebanyak 1250 murid menghadiri pertemuan tersebut tanpa adanya perintah sama sekali.

2. Semua murid yang menghadiri pertemuan tersebut adalah arahat.

3. Semua murid yang menghadiri pertemuan tersebut sudah ditahbiskan secara langsung oleh sang Buddha.

4. Pertemuan itu terjadi saat hari bulan purnama di bulan Māgha.

Dan pada kesempatan tersebut Sri Buddha membabarkan Nasihat Menuju Pembebasan (Pali: Ovāda Pāṭimokkha; Sanskerta: Avavāda Prātimokṣa) yang isinya merupakan prinsip-prinsip ajaran para Buddha. (GV04)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *