PANGKALPINANG,BABELFAKTA — Gara-gara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hanya memiliki satu dokter jantung spesialis jantung Konsultan Kardio-Intervensi banyak pasien sakit jantung meninggal dunia, Sabtu (13/4/2024).
Bagaimana tidak menyedihkan,disaat cuti bersama Idul Fitri 2024 kali ini yang seyogyanya diisi dengan kebahagian dan kumpul keluarga sanak saudara, salah satu Kepala Bagian di RSUD Depati Hamzah harus kehilangan dikarenakan serangan jantung mendadak.
Kabid Keperawatan dan Pengembangan SDM yang lebih dikenal dengan panggilan Iswanto, 48 tahun, merupakan pegawai RSUD Depati hamzah, sudah meniti karir sejak awal di RSUD Depati Hamzah dan diangkat menjadi Kepala Bidang tahun 2022.
Alamarhum dikenal sebagai sosok yang ramah, murah senyum, dan memiliki etos kerja dalam membangun RSUD Depati Hamzah. Diketahui dalam keseharian almarhum tidak memiliki riwayat penyakit yang berarti, tidak pula merokok, hanya terkadang bergaul dengan lingkungan rekan kerja yang merokok.
Almarhum juga baru saja merampungkan pendidikan Magister dalam program kerjasama S2 Kota Pangkalpinang dan Universitas Sriwijaya Palembang.
Salah satu warga yang minta namanya jangan dipublis mengatakan bagaikan petir disiang bolong, pada hari Jumat (12/4/2024) tepat 3 Syawal 1445 H beliau dinyatakan wafat dengan serangan jantung akut.
“Ini sudah kesekian kalinya masyarakat didiagnosa mengalami serangan jantung. Berdasarkan data yang dikumpulkan sepanjang tahun 2023 hingga sekarang ada puluhan orang meninggal akibat serangan jantung mendadak,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan pasien yang mengalami serangan jantung bisa tertolong karena dideteksi dengan cepat dan penganan tepat oleh dr. Spesialis jantung di RSUD Depati Hamzah dan kemudian dirujuk ke RS Pusat di Jakarta untuk penanganan lebih lanjut (pasang ring).
“RSUD Depati Hamzah telah melakukan upaya untuk mengatasi meningkatnya pasien serangan jantung akut, pada akhir 2023 RSUD Depati Hamzah dengan menambah tenaga spesialis jantung dari satu menjadi dua mengingat apabila saat cuti lebaran seperti ini atau saat dokter jantung berhalangan karena sakit, maka ada dokter pengganti yang masih standby,” jelasnya kepada awak media.
Namun, sangat disayangkan dalam penaganan serangan jantung akut yang lebih komprehensif, RSUD Depati Hamzah masih membutuhkan Spesialis Jantung Konsultan Kardio-Intervensi.
“Jika RSUD Depati Hamzah sudah memiliki dokter spesialis tersebut maka pemasangan ring tidak perlu kemudian dirujuk ke RS Pusat di Jakarta dan dapat dilakukan pemasangan Ring segera sejak didiagnosa serangan jantung akut atau lebih dikenal dengan istilah Door To Baloon Time,” harapnya.
Ia juga berharap agar RSUD Depati Hamzah kedepan bisa memiliki Dokter Spesialis Jantung PNS yang ada dapat disekolahkan sebagai Konsultan Kardio-intervensi, karena untuk dapat memasang Ring jantung.
“Seorang dokter spesialis jantung harus menempuh pendidikan lagi selama 1 tahun dan baru setelahnya mendapatkan kompetensi tersebut,” sebutnya.
Ini adalah program pemerintah khususnya Kementrian Kesehatan. Ia harapan RSUD Depati Hamzah untuk memiliki seorang dokter spesialis jantung Kardio-intervensi dan dokter-dokter spesialis konsultan lainnya agar penanganan di RSUD Pangkalpinang lebih paripurna dan menjawab kebutuhan masyarakat Bangka yang secara demografis hidup di pulau.
“Masa di Babel hanya ada satu dokter spesialis saja yang khusus menangani masalah ini. Ada apa ini, kabarnya dokter yang bisa meneangani pemasangan ring jantung ini sedang cuti terus tidak ada pengantinya jadi pasien sakit jantung dibiarkan mati begitu saja tampa bisa ditanggani karena dokternya tidak ada atau sedang cuti lebaran,” cetusnya. (MJ01)