Proyek 1,2 Triliun TLS Ausmelt Furnace Belum Beroperasi, 5 Smelter Sitaan Kejagung RI Jadi Target “Rampasan”

JAKARTA,BABELFAKTA — Proyek senilai 1,2 Triliun yang dibangga-banggain oleh Direktur PT Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal ternyata belum bisa memberikan kontribusi untuk meningkat hasil produksi timah, dikarenakan ada beberapa kendala dalam pengoperasiannya.

Proyek teknologi peleburan Top Submerge Lance (TLS) Ausmelt Furnace, kabarnya mampu mengelola biji timah kadar rendah mulai dari 40-70 persen Sn dengan kapasitas produksi mencapai 40.000 ton cruder tin pertahun.

Dikutif dari ekonomi.bisnis.com Direktur Utama PT Timah, Ahmad Dani Virsal menyebutkan saat ini masih ada kendala teknis terkait belum beroperasinya smelter ausmelt ini.

“TLS Ausmelt Furnace ini teknologi baru, jadi perlu penyesuaian komposisi, ini alasan teknis saja, makanya belum beroperasi,” ungkapnya. Rabu (8/5/2024) yang ditemui awak media selesai RUPST Tins di Jakarta.

Selanjutnya Dirut PT Timah, mengungkapkan terus berusaha agar smelter ausmelt ini bisa beroperasi secara menyeluruh, dengan cara melakukan overhaul atau pengecekkan kembali peningkatan performa dari smelter yang ada di Babel ini.

“Mudah-mudahan pada semester kedua sudah bisa beroperasi untuk meningkatkan produksi logam timah. Pengoperasian smelter ausmelt secara bertahap,” ucapnya.

Dani juga sempat mengomentari peralihan pengolaan lima smelter yang disita, dan pihak PT Timah turut membantu Kejagung dan Kementerian BUMN saat ini masih dalam proses.

“Saat ini kami masih mengumpulkan data-data tentang smelter tersebut, guna mencari tahu apa saja yang dibutuhkan untuk beroperasi kembali. Terkait SDM yang mengelola smelter tersebut belum bisa dipastikan, bisa jadi memanggil pegawai yang sudah di PHK atau mencari pegawai baru. Tapi itu belum dilakukan karena mau melihat keekonimianya disamping legalitasnya seperti apa,” tutupnya.

Ternyata smelter ausmelt yang mengelola timah kadar rendah ini, tanurnya (sebuah dapur memasak/melebur pasir timah) sudah beberapa kali meledak saat beroperasi.

“Smelter ausmelt yang dibangun 1,2 Triliun, sudah berapa kali meledak. Mungkin ini lah yang membuat PT Timah ingin menguasai/merampas 5 smelter yang dulu berkerjasama dengan mereka, sehingga produksi dan mendapatkan keuntungan besar bagi perusahaan,” sebut Andi warga Muntok .

Andi mengungkapkan, pada hari Rabu (8/5/2024) kemarin pihak Kejagung RI menyita aset yang ada di smelter milik PT RBT untuk dititipkan di TLS Ausmelt Furnace Muntok Bangka Barat.

“Lusa kemaren ramai, ada orang Kejagung kabarnya. Info dari orang dalam barang-barang dari smelter RBT dititipkan ke smelter ausmelt Muntok,” tutupnya yang masih penasaran dengan tragedi korupsi 271 T apa sebenarnya.

Hingga berita ini diterbitkan belum ada penjelasan apa saja aset atau barang yang dikeluarkan dari PT RBT tersebut, tapi sudah dipastikan barang tersebut masuk ke smelter ausmelt.(MJ01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *