PANGKALPINANG,BABELFAKTA — Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang melalui Seksi Pendidikan Madrasah membuat sebuah terobosan baru dengan menggelar roadshow penguatan implementasi kurikulum merdeka ke-22 Madrasah yang berada dibawah naungannya.
Kegiatan yang dimulai, pada Kamis (16/5/2024) dengan menyasar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pangkalpinang sebagai tujuan pertama roadshow tersebut, dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang, H. Firmantasi, S.Ag., M.H., didampingi Kasi Pendidikan Madrasah, Abdul Halim, S.H.I., M.H., dan Kepala MAN 1 Pangkalpinang, Drs. Mega Kastiawan beserta Pengawas Madrasah, Drs. H. Advis, M.H., dan Pengawas PAI, DR. Kartika Sari, M.Pd.
Dalam laporan pelaksanaan yang disampaikannya dihadapan 56 guru peserta kegiatan, Abdul Halim yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia mengatakan, hal ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar untuk meningkatkan kualitas pendidikan Madrasah khususnya yang berada dibawah naungan Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang.
“Mengingat kurikulum merdeka ini merupakan sebuah program baru, yang mungkin belum ditemukan keselarasan antara satu guru dengan guru yang lainnya dalam pelaksanaannya, maka perlu dilakukan kegiatan upgrade pemahaman dan kemampuan secara bersama-sama seperti ini agar tercipta satu kesamaan persepsi, sehingga diharapkan nantinya dapat terimplementasi dengan baik dalam proses pembelajaran siswa,” papar Halim.
Ditambahkannya, inovasi pelaksanaan kegiatan dengan sistem roadshow dan menggunakan metode sharing cost ini, disamping dapat menghemat anggaran, juga mampu menghasilkan output yang maksimal, di mana para guru yang menjadi peserta dapat terakomodir dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan apabila melaksanakan kegiatan sekali waktu dan terpusat pada satu titik lokasi.
“Sebenarnya ada satu program penting lainnya yang juga menjadi prioritas Seksi Pendidikan Madrasah, yakni penguatan Moderasi Beragama. Namun dikarenakan keterbatasan anggaran, maka untuk saat ini belum bisa dimaksimalkan pelaksanaannya. Kita berharap semoga di tahun-tahun selanjutnya kegiatan tersebut dapat pula kita laksanakan, karena implementasi moderasi beragama juga merupakan sebuah program yang penting dan Madrasah sebagai lembaga pendidikan dengan bebasis Islam perlu menjadi pioner dalam menumbuhkembangkan sikap moderat ini yang tujuan akhirnya adalah menciptakan kerukunan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Pangkalpinang, H. Firmantasi dalam sambutannya mengatakan bahwa implementasi kurikulum merdeka ini juga menjadi perhatian khusus pemerintah yang pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei lalu pembahasannya dituangkan dalam Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran dari kurikulum sebelumnya ke kurikulum merdeka ini,” tuturnya.
Sehingga, lanjutnya, hal pertama yang harus kita lakukan adalah dengan mencintai perubahan ini dan jangan antipati terhadap program ini. Dengan adanya kecintaan, fokus dan komitmen bersama terhadap kurikulum merdeka ini, maka kita akan semakin mudah menyerap dan memahami segala sesuatu yang berkenaan dengannya. Sehingga pada akhirnya diharapkan mampu mengimplementasikannya dengan baik.
“Visi Kementerian Agama yakni membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong. Juga sejalan dengan semangat kurikulum merdeka ini,” imbuhnya.
Sehingga diharapkan para guru dapat terus belajar dan mengembangkan potensi terkait kurikulum merdeka ini, agar dapat lebih mendalami bakat dan minat para peserta didik, serta mendidik dan mengarahkan mereka menjadi pribadi-pribadi yang unggul dan memberikan kontribusi positif dalam upaya membangun bangsa dan negara di masa yang akan datang.(GV04)