PANGKALPINANG,BABELFAKTA — Kepala KUA dan Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Pangkalpinang ikuti program percepatan penurunan stunting di gedung PLKB Kecamatan masing-masing, pada Selasa (28/5/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pangkalpinang dalam kegiatan Advokasi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Pengendalian Penduduk dan KB sesuai dengan kearifan budaya lokal.
Turut hadir pula dalam kesempatan tersebut, pihak Kecamatan, Lurah, Kepala Puskesmas, Dokter Puskesmas, Petugas Gizi, Babinsa, Bidan, FKUB Kota Pangkalpinang, PKB/PLKB, Satgas Stunting, OPD dan TPK se-Kota Pangkalpinang.
Program percepatan pencegahan stunting merupakan program prioritas pemerintah yang didukung oleh pimpinan pemerintahan pusat, yaitu presiden dan wakil presiden, kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota sampai dengan pemerintah desa.
Program ini pada dasarnya bertujuan untuk :
– Memastikan agar semua sumber daya diarahkan dan dialokasikan untuk mendukung dan membiayai kegiatan-kegiatan prioritas, terutama meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi pada rumah tangga 1.000 HPK (Ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun),
– Agar semua pihak di semua tingkatan dapat bekerja sama untuk mempercepat pencegahan stunting, dan
– Melibatkan kementerian/lembaga, akademisi dan organisasi profesi, masyarakat madani, dunia usaha, dan mitra pembangunan/donor.
Ruslan, S.Th.I., Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Gabek yang ditemui di sela-sela pelaksanaan kegiatan tersebut mengatakan bahwa angka stunting di wilayah binaanya tahun 2024 sebanyak 18 orang. Hal ini menjadi perhatian bersama agar target menuju Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.
“Melalui kegiatan minilokakarya percepatan penurunan stunting ini kami menyatakan siap membantu menyukseskan kegiatan dan program percepatan penurunan stunting di Kota Pangkalpinang sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2024,” ungkapnya.
Dia mengatakan dalam Surat Edaran tersebut ada empat program yang secara spesifik dimandatkan kepada para penyuluh agama dan penghulu agar berperan aktif dan menyosialisasikan dan mengedukasikan kepada masyarakat binaan. Empat program tersebut yakni penurunan stunting, penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, dan pelestarian lingkungan.(GV04)