PANGKALPINANG,BABELFAKTA — Musabaqoh Tilawatil Quran dan Hadits (MTQH) memiliki nilai yang strategis sebagai warisan budaya bangsa. MTQH merupakan ikon syiar Islam dalam mempererat silaturrahim antar elemen bangsa dan mempererat kerukunan. Indonesia adalah satu-satunya negara yang menyelenggarakan Musabaqah Tilawah Al-Quran secara rutin dari mulai tingkat desa sampai tingkat nasional. Hal ini bertujuan bahwa MTQ tidak hanya sekedar ajang kompetisi, tetapi juga regenerasi Qurani. Tidak hanya tentang membaca Al-quran, tetapi juga memahami dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Fakta menyatakan bahwa Musabaqah Tilawah Al-Quran dan Hadist (MTQH) dianggap sebagai sebuah kegiatan ibadah bagi Muslim. Itulah implementasi keberadaan MTQH bila digambarkan secara universal. Tujuan dalam kegiatan ini adalah syiar Islam atau ibadah melalui lantunan pembacaan ayat suci Al-Quran. MTQH merupakan ibadah yang divisualisasikan lewat seni. Dan diharapkan dalam perhelatan ini juga dapat difahami makna ayat-ayat yang dibaca, bukan hanya sekedar menonjolkan aspek seni suara dalam membacanya saja sehingga mampu melahirkan bacaan yang tidak hanya indah dan syahdu tetapi juga disertai dengan tadabbur al-ma ani.
Pada ajang syiar ini, Peran Penyuluh Agama Islam sangat penting sekali, baik sebagai panitia maupun dewan hakim. Karena Penyuluh Agama memiliki peran strategis di masyarakat utamanya dalam pemberantasan buta baca huruf Al-Quran, yang merupakan salah satu dari 12 bidang yang harus dikuasai oleh Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama.
Pada perhelatan MTQH XXXII tahun 2024 ini, hampir 50% para Penyuluh Agama Islam Kemenag Pangkalpinang aktif ambil bagian di tingkat Kecamatan mereka bertugas, baik sebagai dewan hakim maupun sebagai panitia. Bekerjasama dengan pihak Kecamatan masing-masing berusaha se-maksimal mungkin untuk menyukseskan ajang dua tahunan ini.
Di antara keaktifan Penyuluh Agama Islam dalam ajang dua tahunan ini sebagaimana dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadist (MTQH) Tingkat Kecamatan Girimaya Kota Pangkalpinang dimulai, hari ini Selasa (25/6/2024) malam, di Kantor Camat Girimaya. Salah seorang Penyuluh Agama Islam Ust. Yuliandi yang ditunjuk sebagai Dewan Hakim mengatakan bahwa ada Enam cabang lomba yang akan dilaksanakan, yaitu: Tilawah Quran, Tartil Quran, Syarkhil Quran, Fahmil Quran, Khottil Quran, Karya Tulis Ilmiah, Hifdzil Quran dan Qiroat Sabah.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Ahmad Subekti, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Pangkalpinang yang ditandai dengan pemukulan bedug. Dalam kegiatan tersebut terdapat delapan cabang kategori putra dan putri serta kategori Anak anak, Remaja dan Dewasa diikuti oleh utusan 5 Kelurahan yang ada di kecamatan Girimaya. Dengan jumlah sebanyak 185 Peserta selama 3 hari dari tanggal 25-27 Juni 2024.
“Mudah-mudahan pelaksanaan ini berjalan dengan baik dan sukses penyelenggaraannya serta menghasilkan bibit-bibit berkualitas yang dapat berkompetisi di tingkat berikutnya,” harapnya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang, H. Firmantasi, S.Ag., M.H., mengungkapkan bahwa pentingnya sinergitas antara KUA dan Kecamatan dalam rangka menyukseskan kegiatan ini. Dia berpesan agar ajang ini tidak hanya dijadikan sebagai acara seremonial belaka. Namun harus ada pesan yang terkandung di dalamnya.
“Kita dorong masyarakat untuk membaca dan mendalami Al-Quran dan menginternalisasi nilai-nilainya di dalam kehidupan dan di tengah-tengah masyarakat,” pesannya.
Ia juga berpesan kepada para Dewan Hakim untuk dapat memberikan penilaian yang objektif dan sebaik-baiknya.
“Karena penyelenggaraan MTQH XXXII ini juga salah satu faktor yang menentukan adalah penilaian dewan hakim, agar kita bisa menghasilkan Qori dan Qoriah yang berkualitas dan nanti dapat menjadi duta perwakilan Kota Pangkalpinang, maka kami berharap para dewan hakim dapat bekerja secara objektif dan profesional,” tutupnya.(GV04)